Cerita Hunting Internship ketika di Kuliah

Kategori Artikel : Kehidupan Kuliah

07 July 2021

Cerita Hunting Internship ketika di Kuliah

Published in HIMIT PENS Medium - Sep 6, 2020
Written by : Miftahun Najat

Ketika saya masih kuliah di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, kampus saya menyediakan rentang waktu tertentu dimana mahasiswanya diwajibkan untuk melakukan internship atau “kerja praktik / KP” selama 3 bulan. Kebetulan di jurusan saya kerja praktik dimulai pada awal semester 6 yaitu bulan Januari hingga April.

Persiapan
Saya mulai membuat CV & Resume ketika bulan Juli atau sekitar 6 bulan sebelum saya memulai melakukan kerja praktik. Yang saya masukan ke dalam CV hanya pengalaman kerja, projek yang pernah dibuat, dan pengalaman lomba saja. Selain itu tidak saya masukkan, karena saya ingin tetap membuat CV saya hanya 1 lembar. ahaha
Selain persiapan membuat CV & Resume, saya juga sering berlatih untuk mengerjakan soal — soal coding di Hackerrank maupun Codility. Dengan mengerjakan soal — soal tersebut, akan melatih logika kita dalam berfikir untuk menyelesaikan sebuah masalah.

Rekap
Ini adalah hasil dari lamaran kerja ketika saya sedang berburu tempat KP untuk perkuliah saya.
  1. GDP Labs (Rejected) : 1 Online Coding Test.
  2. Bukalapak (Rejected) : 1 Online Coding Test.
  3. Mekari (Accepted) : 1 Project Test, 2 Technical Interview
  4. Tokopedia (Declined) : 1 Online Coding Test, 1 Technical Interview

GDP Labs
GDP Labs merupakan tempat pertama saya melamar kerja untuk internship saya. Saya pertama kali tahu GDP Labs dari teman saya yang sedang melakukan Kerja Praktik disana. Untuk mencari info internship di GDP Labs saya hanya perlu melihat di situs Catapa mereka. Kebetulan ketika saya melamar di GDP Labs mereka sedang membuka lowongan internship untuk Software Engineer Mobile, Software Engineer Web, UI / UX Designer, dan Data Scientist. Selanjutnya saya tertarik untuk melamar di bagian internship di Software Engineer Mobile karena saya yakin pada bidang tersebut.
Setelah submit lamaran, seminggu kemudian akan dihubungi oleh HR untuk test coding interview. Testnya terdiri dari 3 Soal dari Hackerrank. Menurut saya pertanyaannya lumayan sulit. Saya hanya bisa menjawab optimal di satu soal sedangkan soal lainnya saya brute-force dan satu soalnya saya biarkan kosong :). Seminggu kemudian saya mendapatkan email HR bahwa saya ditolak :).
Seminggu kemudian saya mendapatkan email HR bahwa saya ditolak :). Sebenarnya saya tidak kaget juga, karena saya merasa kurang prepare untuk interview kali ini.

Bukalapak
Saya mendapat info untuk intern di Bukalapak dari halaman Careers bukalapak itu sendiri sekitar bulan Oktober. Disana saya melamar sebagai Software Engineer Backend. Setelah upload resume dan data diri lainnya, satu minggu kemudian saya dihubungi oleh HRD.
Test yang diberikan oleh HRD merupakan coding test dari Codility. Jumlah soalnya ada 7. Saya disuruh untuk memilih waktu antara 7 hari untuk mulai mengerjakan testnya. Menurut saya test nya cukup mudah, karena saya bisa mengerjakan semua soalnya secara optimal. Namun sayangnya setelah seminggu menunggu, saya mendapat email dari HR bahwa saya tidak lolos ke tahap selanjutnya. Saya juga tidak menanyakan alasan saya tidak lolos, namun dugaan saya karena saya mengerjakan soal test dari bukalapak tersebut di hari — hari terakhir, sehingga kuotanya sudah terpenuhi duluan.

Mekari
Mekari merupakan sebuah perusahaan gabungan dari 4 perusahaan yaitu, Sleekr, Jurnal, Talenta, dan Klikpajak. Saya mendapatkan informasi bahwa Mekari sedang membuka lowongan untuk internship dari salah satu alumni di Universitas saya yang kebetulan sedang bekerja disitu. Nah, kamipun langsung mengirim email yang berisi CV kami ke HR dari Mekari yang selanjutnya langsung di proses oleh rekuiternya.
Hari selanjutnya saya dapat pesan dari HR yang ingin melakukan jadwal interview melalui telepon. Pertanyaan yang diajukan adalah seputar perusahaan tersebut. Lalu saya diberikan sebuah projek yang harus diselesaikan dalam waktu 3 hari untuk menguji keterampilan saya dalam menggunakan bahasa pemrograman tertentu.
Seminggu kemudian, saya mendapatkan email dari HR Mekari bahwa saya lolos untuk ke tahap interview selanjutnya. Di tahap ini, saya di interview oleh salah satu Senior Software Engineer di Mekari. Pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan - pertanyaan fundamental yang telah kita pelajari ketika kuliah seperti OOP, clean code, design pattern dan lain sebagainya. Saya cukup yakin dengan interview ini untuk bisa lolos ke tahap selanjutnya.
Setelah beberapa hari berlangsung, saya dijadwalkan untuk mengikuti interview terakhir dengan CTO di Mekari. Pertanyaan di interview ini cukup open - ended. CTO tersebut juga menjelaskan tentang techstack yang digunakan di perusahaan Mekari.
Beberapa hari selanjutnya saya mendapatkan offer dari Mekari sebagai Software Engineer internship di Jakarta. Tentu saja saya bersyukur bisa lolos sampai tahap akhir untuk intern ini. Dari benefit yang dijelaskan mulai dari gaji dan tunjangan lainnya tidak ada masalah dari saya dan saya memutuskan Mekari sebagai internship saya pada periode kali ini.

Tokopedia
Lalu diperusahaan terakhir saya juga melamar sebagai software engineer intern di Tokopedia. Saya dengar dari teman — teman saya bahwa orang yang pernah intern di Tokopedia pasti sudah disebut dengan gelar “Mastah”. Karena katanya seleksi intern di Tokopedia ini benar — benar sulit.
Saya pertama kali daftar dari website Career Tokopedia, setelah seminggu kemudian saya dihubungi HR untuk melakukan beberapa test. Salah satunya adalah tes coding, tes pengetahuan IT, dan tes pengetahuan logika. Soalnya saya rasa cukup mudah, karena hanya satu soal saja yang tidak bisa saya jawab.
Seminggu kemudian, saya mendapatkan informasi bahwa lamaran dilanjutkan, saya lolos ke tahap berikutnya. Proses selanjutnya adalah interview dengan user di Tokopedia. Namun sayangnya karena saya sudah menyetujui kontrak saya dengan Mekari terlebih dahulu, saya harus menolak untuk melanjutkan proses aplikasi intern saya di Tokopedia.

Lain — Lain
Selain ke 4 perusahaan diatas saya juga mengirim email beberapa perusahaan lain seperti Stoqo, Garena Indonesia, Midtrans, Nodeflux. Namun dari semua perusahaan tersebut tidak ada yang reply untuk email saya.
Saya pernah mencoba ke perusahaan luar seperti Twitter. Namun saya gagal di coding test yang pertama karena pertanyaannya cukup sulit.

Kesimpulan
Nah, jadi itu saja cerita tentang pengalaman saya mencari tempat untuk kerja praktik di Jakarta. Kenapa harus Jakarta? Karena saya percaya bahwa saya akan belajar banyak perihal teknologi ketika saya bekerja di Jakarta. Karena di Jakarta banyak sekali komunitas — komunitas teknologi.
Saya percaya Internship merupakan salah satu dari kegiatan yang sangat penting ketika kita kuliah. Banyak dari teman saya yang baru belajar pemrograman waktu dia masuk kuliah. Namun, mereka justru bisa mendapatkan wawasan lebih daripada teman yang sudah belajar pemrograman sejak SMA, ketika mereka melakukan magang atau internship di tempat yang tepat.
Harapan saya artikel ini bisa menginspirasi para pembacanya dalam mencari tempat untuk kerja praktik.


ALAMAT

Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus, Jl. Raya ITS, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60111, Indonesia