Published in HIMIT PENS Medium - Dec 7, 2019
Written by : Wifda M.F.
Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era yang begitu menantang dan membutuhkan usaha ekstra bagi para pemain industri dan pemerintah Indonesia, daripada Era Revolusi Industri sebelumnya. Bagaimana tidak? Pada era ini, kecanggihan teknologi-lah yang menjadi peluru utama dan kunci berkembangnya suatu industri bahkan negara. Salah satu teknologi yang sedang tren saat ini dan sedang digembor-gemborkan pengembangannya adalah Artificial Intelligence atau biasa disingkat sebagai AI, atau dalam Bahasa Indonesia diartikan Kecerdasan Buatan. Lantas, siapkah Indonesia menghadapi era Industri 4.0 terutama dalam bahasan kita kali ini, AI, Peluang atau Boomerang kah bagi Indonesia kaitannya dalam Revolusi Industri 4.0 dan kita sebagai mahasiswa?
Kecerdasan Buatan. Dari kedua kata tersebut, ‘kecerdasan’ dan ‘buatan’, istilah ini yang digunakan untuk menggambarkan mesin yang mempunyai kinerja kognitif yaitu proses belajar, memahami sesuatu, bernalar, dan berinteraksi seperti layaknya manusia. Dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI), diharapkan manusia dapat terbantu dan pekerjaan menjadi lebih ringan. Penggunaan AI saat ini mulai merambah ke industri-industri besar di Indonesia, utamanya sebagai mesin otomasi, sehingga dalam bidang ekonomi, AI dapat meningkatkan produktivitas kerja hingga 40%. Menurut Tractica, penjualan AI di pasaran dunia dari tahun ke tahun meningkat jumlahnya dan pada tahun 2025 diperkirakan omsetnya dapat mencapai $36.000.
Dalam segi ekonomi AI bisa memiliki dampak yang signifikan yaitu dalam 3 cara:
1. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja hingga 40%
2. Membuat virtual tenaga kerja baru (otomatisasi cerdas dalam laporan) yang mampu memecahkan masalah dan belajar mandiri.
3. AI dalam segi ekonomi juga bermanfaat di dalam difusi inovasi, yang akan mempengaruhi berbagai sektor dan membuat aliran pendapatan baru.
Kesempatan nih, bagi kita mahasiswa IT untuk berburu peluang pada era industri 4.0, era digitalisasi. Maka agar kecerdasan buatan atau AI dapat menjadi peluang bukan boomerang bagi kita, sebagai mahasiswa IT perlu memanfaatkan sebaik mungkin fasilitas yang ada di kampus dan proses belajar mengajar yang ada, jangan ragu untuk mengeksplor lebih jauh teknologi yang sedang berkembang di dunia luar kampus, dan tidak perlu minder untuk bertanya ketika ada mata kuliah yang belum dipahami, serta turut aktif dalam komunitas-komunitas IT baik di dalam maupun di luar kampus. Sehingga kelak dapat mengembangkan program atau meluncurkan produk IT yang mampu bersaing.
Sebaliknya, kecerdasan buatan akan menjadi boomerang bagi kita yang nantinya akan terjun ke masyarakat jika tidak dapat bersaing, jika kita stuck saja pada teknologi yang sudah kita ketahui dan tidak berani mencoba sesuatu yang baru. Seperti yang telah kita ketahui, saat ini, AI telah banyak digunakan di berbagai bidang industri, baik di bidang Teknologi, Media, dan telekomunikasi, transportasi dan logistik, keuangan, kesehatan, dan otomotif dan tenaga manusia pun mulai tergantikan. Maka sebagai warga IT, sejatinya kita tidak digantikan oleh AI, tapi kita lah pengubah dunia yang membawa dampak positif dari kecanggihan teknologi informasi. (wmf)